"Ini kita (trayek) tidak asal masuk, karena sementara ini mereka masih uji coba dengan trayek lama," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Pulogebang, Tiodor Sianturi usai sosialisasi terminal Pulogebang kepada sopir angkot T 01 jurusan Pulogebang-Cakung. Tiodor mengatakan ada beberapa tahap sebelum operasional terminal resmi berjalan. Pertama tahap administrasi trayek pemindahan dari trayek semula, kemudian tahap sosialisasi sebelum beroperasi. Terakhir tahap koordinasi dengan Satwil Lantas Jakarta Timur dan beberapa pihak lain.
"Sehingga saat (terminal) beroperasi, mereka sudah tahu," lanjut Tiodor. Sementara itu, Kepala Operasional KWK (Koperasi Wahana Kapilka) Jakarta Utara, Farid Efendi mengatakan mendukung masuknya beberapa trayek angkutan ke terminal Pulogebang.
"Sangat menguntungkan untuk jangka panjang karena semua bus AKAP masuk ke sini, jadi sudah tidak ada lagi yang di terminal Pulogadung," kata Farid.
Farid mengaku untuk saat ini memang belum ada dampak yang dirasakan langsung oleh sopir-sopir angkot tersebut. "Kalau sekarang masuk memang belum efektif, tapi kita jangan bicara sekarang melainkan jangka menengah, jangka panjang karena akan menjadi terminal canggih," tandasnya.
Terminal Terpadu Pulogebang belum sepenuhnya beroperasi. Hal itu bisa dilihat dari tidak adanya aktifitas naik turun penumpang. Sementara masih ada pembangunan beberapa bagian dari terminal yang belum selesai, seperti jalur keluar masuk untuk terminal bus antar provinsi yang rencananya akan terhubung langsung dengan jalan tol JORR.