Positifnya kinerja emiten properti PT Modernland Realty Tbk (MDLN) selama sembilan bulan sejak Januari hingga September 2013, membuat mereka optimis menghadapi sisa waktu 2013 dan menyambut 2014 yang sarat dengan tantangan.
Investor Relation Manager Modernland Realty, Cuncun M Wijaya, mengakui, bahwa tahun 2014 merupakan tahun krusial dan penuh tantangan. Namun, pihaknya tetap yakin dapat terus berproduksi dan penjualan tetap berlanjut. Optimisme tersebut berupa proyeksi target pendapatan 2014 senilai Rp 2,7 triliun.
"Properti merupakan sektor industri yang bersifat jangka panjang. Kebutuhan akan selalu ada dan potensi pertumbuhan harga pasti menarik minat calon pembeli dan investor. Oleh karena itu, kami menganggap depresiasi Rupiah dan gejolak ekonomi hanya mekanisme pasar. Target dapat tercapai seiring dengan dimulainya penjualan dan pembangunan Jakarta Garden City yang telah kami akuisisi pada akhir September 2013," papar Cuncun.
Proyeksi target pendapatan sebesar itu, menurut Cuncun, dapat lebih tinggi bila Pemilu berlangsung lancar dan Presiden yang terpilih diterima pasar alias investment friendly.
Selain percaya diri menargetkan pendapatan, Modern Land Realty juga akan melakukan diversifikasi portofolio di sektor perhotelan (hospitality). Pasca beroperasinya Novotel Gajahmada, Jakarta Barat, pada Desember 2012 lalu, mereka akan mengembangkan tiga hotel baru yang berlokasi di Jakarta Garden City, Jakarta Timur, Kota Modern, Tangerang, dan di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Investor Relation Manager Modernland Realty, Cuncun M Wijaya, mengakui, bahwa tahun 2014 merupakan tahun krusial dan penuh tantangan. Namun, pihaknya tetap yakin dapat terus berproduksi dan penjualan tetap berlanjut. Optimisme tersebut berupa proyeksi target pendapatan 2014 senilai Rp 2,7 triliun.
"Properti merupakan sektor industri yang bersifat jangka panjang. Kebutuhan akan selalu ada dan potensi pertumbuhan harga pasti menarik minat calon pembeli dan investor. Oleh karena itu, kami menganggap depresiasi Rupiah dan gejolak ekonomi hanya mekanisme pasar. Target dapat tercapai seiring dengan dimulainya penjualan dan pembangunan Jakarta Garden City yang telah kami akuisisi pada akhir September 2013," papar Cuncun.
Proyeksi target pendapatan sebesar itu, menurut Cuncun, dapat lebih tinggi bila Pemilu berlangsung lancar dan Presiden yang terpilih diterima pasar alias investment friendly.
Selain percaya diri menargetkan pendapatan, Modern Land Realty juga akan melakukan diversifikasi portofolio di sektor perhotelan (hospitality). Pasca beroperasinya Novotel Gajahmada, Jakarta Barat, pada Desember 2012 lalu, mereka akan mengembangkan tiga hotel baru yang berlokasi di Jakarta Garden City, Jakarta Timur, Kota Modern, Tangerang, dan di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Menurut Direktur Marketing Modernland Realty, Andy K Nathanael, ketiga hotel tersebut mengakomodasi kebutuhan pebisnis. Selama ini pasok yang ada di tiga lokasi tersebut sangat minim dan kurang representatif.
"Kami akan mengembangkan hotel bintang 4 di Jakarta Garden City, hotel berklasifikasi serupa di Kota Modern dan hotel ekonomi (budget hotel) di Modern Cikande," ungkap Andy.
Untuk diketahui, Modernland Realty mencatat laba bersih sebesar Rp 721,63 miliar pada kuartal ketiga 2013 atau meroket 77,01 persen dari Rp 165,88 miliar dari periode yang sama tahun 2012.
Perolehan laba bersih tersebut didukung peningkatan pendapatan dan beban pokok penjualan serta beban langsung yang berhasil ditekan hingga 24,36% menjadi Rp 320,62 miliar.
Perseroan juga membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 49,20% menjadi Rp. 1,4 triliun dari sebelumnya Rp. 714,8 miliar. Penjualan bersih menjadi penyumbang terbesar dalam perolehan pendapatan tersebut, yakni sebesar Rp. 1,33 triliun. Kemudian diikuti, pendapatan dari lapangan golf dan restoran club house sebesar Rp. 32,80 miliar.
Total aset perseroan hingga September 2013 tumbuh Rp 5,13 triliun dari sebelumnya akhir Desember 2012 sebesar Rp 4,59 triliun.