Rabu, 08 Januari 2014

Terminal Modern Terpadu Pulogebang Segera Beroperasi Penuh

Terminal Modern Terpadu Pulogebang segera beroperasi penuh. Semakin berkembangnya Jakarta sebagai ibukota negara, membuat banyak pergeseran fasilitas, demi meningkatkan pelayanan publik. Salah satunya adalah terminal Pulogadung. "AKAP di Pulogadung nantinya pindah ke Pulogebang," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, Rabu (8/1/2014). Saat ini Terminal Modern Terpadu Pulogebang belum digunakan untuk bus AKAP karena belum ada jalan akses ke tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Jika pembangunan sudah selesai, proses pemindahan terminal AKAP dari Pulogadung ke Pulogebang bisa dimulai.

Sementara pembangunan jalan akses masuk dan keluar terminal Pulogebang berada di Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta. Pembangunan terkendala pembebasan tanah di lokasi. Pasalnya, sebagian besar lahan untuk membangun akses ke JORR tersebut masih dimiliki masyarakat. Lahan yang belum dibebaskan berada di sisi barat tol JORR, sebagian di sisi timur JORR, dan di sisi utara terminal Pulogebang.

Sisi utara terminal akan menjadi lahan ramp on off (tanjakan dan turunan) menuju tol. Namun saat ini dihuni banyak warga. Tanah tersebut sebenarnya milik Perumnas, dan sudah setuju untuk dibangun, namun karena dihuni menjadi sulit dibebaskan.

Sedangkan pada sisi timur JORR, masih terdapat penjual tanaman hias, gudang milik warga, lahan sengketa, rumah makan, dan tempat penumpukkan barang bekas. Pada sisi barat, juga masih ada lahan sengketa, tempat pembuangan sampah Walikota Jaktim, pengolahan semen cor, dan tempat pemancingan warga.Posisi flyover berada di sekitar KM 51 JORR  atau setelah pintu tol Bintara dari arah selatan dan setelah Cakung Timur dari arah Utara. Bus atau mobil dari tol bisa belok dan naik ke atas flyover untuk kemudian masuk ke dalam terminal Pulogebang.  Selain flyover menuju Pulogebang, pengguna kendaraan juga bisa turun ke kiri dan masuk ke Jalan Sentra Primer Timur ke arah Walikota Jakarta Timur.

Flyover akan memiliki dua lajur dengan lebar 9,75 meter, sedangkan panjangnya, untuk flyover dari arah selatan menuju terminal sepanjang 675  meter, dan panjang flyover dari terminal menuju tol sepanjang 373 meter. Pembangunan flyover ini memakan biaya sekitar Rp 113 miliar. Diharapkan kehadiran Flyover mempermudah masyarakat Jakarta dan Bekasi untuk mengakses terminal dan juga kawasan Sentra Timur.

Pristono mengatakan, pembangunan flyover membuat shortcut (jalan pintas) antara tol dan terminal Pulogebang. Flyover dibangun untuk menegakkan kedisiplinan para pengemudi bus-bus antar kota untuk masuk ke dalam terminal dan tidak memutar di sembarang tempat. Terminal Pulogebang yang direncanakan menjadi pengganti terminal Pulogadung dalam melayani bus AKAP.

Pasar properti di Cakung - Pulogebang pasti akan bergerak naik karena perkembangan ini. Beberapa proyek apartemen sudah berdiri dan siap huni tahun ini untuk mengantisipasi kebutuhan yang akan membludak seiring perkembangan ini. Jakarta Garden City perumahan dengan Land Bank terbesar akan menjadi investasi dan hunian yang paling menarik di timur Jakarta ini.